BERITA

PEMBUKAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)

PEMBUKAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)

Selasa, 14 November 2023 Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Sampang Drs. MUKANI. M.M secara resmi membuka Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan tersebut adalah bentuk pengimplementasian Kurikulum Merdeka terhadap peserta didik kelas X (sepuluh) Tahun Pelajaran 2023/2024. Untuk diketahui bersama Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek dalam program intrakurikuler di dalam kelas.  Dalam kegiatan proyek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting sehingga peserta didik bisa melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Proyek penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan sekitarnya.

Alhamdulillahirobbil'alamin SMK Negeri 2 Sampang, pada hari yang cerah ini Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan Tema SUARA DEMOKRASI Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Osis SMKN 2 SAMPANG Tahun Pelajaran 2023-2024

  

Dalam P5, meliputi 7 dimensi, antara lain : 

  1. Gaya Hidup Berkelanjutan
  2. Kearifan Lokal
  3. Bhineka Tunggal Ika
  4. Bangunlah Jiwa dan Raga
  5. Suara Demokrasi
  6.  Rekayasa dan Teknologi
  7. Kebekerjaan

Pada umumnya, reformasi pendidikan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengembangkan keterampilan yang relevan bagi siswa agar lebih siap menghadapi tantangan di era global. Kurikulum Merdeka didasarkan pada konsep kemandirian dan kebebasan, memungkinkan sekolah untuk memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam merancang kurikulum mereka sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi lokal.

Beberapa prinsip umum yang mungkin terkait dengan Kurikulum Merdeka di Indonesia dapat mencakup:

1.  Fleksibilitas Kurikulum: Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menyesuaikan kurikulum mereka sesuai dengan karakteristik siswa dan kebutuhan lokal.

2.  Pembelajaran Berbasis Proyek: Mungkin ada penekanan pada pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa terlibat dalam proyek-proyek konkret untuk mengembangkan keterampilan praktis dan pemecahan masalah.

3.  Pengembangan Keterampilan Abad ke-21: Kurikulum ini mungkin menekankan pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, kolaborasi, kritis berpikir, dan komunikasi.

4.  Pendidikan Karakter: Aspek pendidikan karakter, seperti etika, tanggung jawab, dan kejujuran, mungkin menjadi bagian integral dari Kurikulum Merdeka.

5.  Evaluasi Holistik: Mungkin ada pergeseran dari pendekatan evaluasi yang hanya berfokus pada ujian standar menuju penilaian holistik yang mencakup berbagai aspek perkembangan siswa.


Share: